Photo by Aaron Burden |
Hai..
Gimana kabarnya?
Capek? Gak nyaman? Kecewa? Lagi gak faham sama keadaan yang lagi Allah kasih?
Tidur juga gak nyenyak karena fikiran main terus ya?
Sini, aku peluk.
Gak apa-apa. Gak apa-apa banget kamu merasakan perasaan itu semua. Wajar. Rasain aja dulu perasaan gak nyaman itu. Rasa capek, kecewa, dan perasaan bingung yang menghampiri kamu.
Gak apa-apa kalau pada akhirnya kamu tetep gak dapet kepercayaan itu.
Meski gak nyaman dan merasa tak dihargai keberadaannya, kamu tinggal milih.
Tetap memilih baik meski tak dianggap atau berubah menjadi apatis hanya karena tak mendapatkan pengakuan?
Kalau ingat Kakakku kelas dulu pas zaman SMP pernah bilang gini,
Give the best because of Allah.
Ternyata pada praktiknya susah ya.
Kamu yang pada dasarnya helper tetiba harus menjadi apatis, tetep aja kan yang terjadi adalah kamu yang sigap dan mau aja bantu orang lain?
Karena perkara kepercayaan dan dianggap adalah di luar kendali kamu, sementara yang bisa kamu kendalikan hanya apa yang bisa kamu lakukan dan intention kamu, maka dari itu pada akhirnya kamu tetap memilih baik kan?
Mulai hari ini diubah lagi niatnya, ditata lagi hatinya. Kalau nyari kepercayaan manusia dan pengakuan capek. Jadi sekarang kamu harus belajar itu effort the best thing as much as you can because of Him. Dijamin kamu gak akan pernah merasa capek.
"He is the One Who created death and life in order to test which of you is best in deeds. And He is the Almighty, All-Forgiving." (QS. Al-Mulk: 2)
Giman udah jelas kan atas firman-Nya?
Kalau gagal terus gak sesuai ekspektasi gimana?
Diingat lagi, tugas kita sebagai khaliq-Nya sampai mana?
"And that each person will only have what they endeavoured towards. And that 'the outcome of' their endeavours will be see 'in their record', then they will be fully rewarded, and that to your Lord 'alone' is the ultimate return 'of all things'. (QS. An-Najm: 39)
Nah udah dijawabnya pakai ayat Al-Qur'an tuh. Gimana masih mau khawatir soal hasil?
Belajar untuk put your trust in Him.
"Say, 'O Prophet, that Allsh says, "O My Servant who have exceeded the limits againts their souls! Do not lose hope in Allah's mercy, for Allah certainly forgives all sins. He is indeed the All-Forgiving, Most Merciful." (QS Az-Zumar: 53)
Sini aku peluk lagi.
Gak apa-apa banget, gak apa-apa. Wajar kamu capek, lelah, kecewa. Rasakan dulu perasaan itu, kalau udah tenang sujud dan minta ampun sama Allah kalau-kalau selama ini intention kamu udah melenceng.
Senyum ya.
Remember one thing,
"Moreover, He is the One Who brings about joy and sadness." (QS. An-Najam: 43)
Mungkin karena merasa unseen atau invisible kan? Yang biasanya diup terus, apa-apa dapat pengakuan, pujian tiba-tiba jadi merasa uselees, gak diandalkan lagi?
Kamu tersenyum seolah faham semua perasaan yang hadir itu.
Intinya kamu masih haus akan pengkuan. Diubah sekarang niatnya lagi. Kalau pada dasarnya kamu adalah helper, tentu gak akan nyaman saat harus menjadi apatis. Karena pada akhirnya kembali lagi pada diri kamu sendiri, mau tetep jadi orang baik terlepas dapat pujian atau enggak, atau mau sekalian jadi orang jahat aja?
Dan sore itu aku banyak merenung.
Ternyata memilih menjadi orang baik tanpa embel-embel apapun dengan intention because of Allah itu berat ya, tapi pada akhirnya hatimu tetap tenang karena kamu udah gak berharap apapun sama manusia kan?
Love,
Ihat