Hal-Hal Istimewa
Photo by Archie Binamira |
Tak ada yang
namanya pekerjaan yang sempurna. Pasti selalu ada titik dimana kita benar-benar
telah lelah, jenuh, bahkan ingin menyerah. Hanya saja menginjak dewasa bukan perkara
kita sudah tak sanggup lantas cabut begitu saja, banyak urusan runyam jika
hanya memikirkan ego sesaat. Maka tak lain dan tak bukan adalah tetap bertahan
meski itu itu bukanlah hal yang menyenangkan.
Siang itu,
saat semuanya terasa runyam aku memilih untuk pergi ke toilet untuk membasuh
muka. Berharap ada ilham datang sehingga bisa mempercepat urusan pekerjaan yang
mendadak stuck di kepala. Menuruni anak tangga dengan fikiran melayang-layang
hingga kemudian seorang anak kecil perempuan yang sedang berdiri di bawah anak
tangga tersenyum ke arahku, tak biasanya.
“Hai Uneng!”
sapaku.
“Ibu..” jawab
dia sambil tersenyum lebar membuat hatiku senang. “Ibu ini.” Lanjut dia sambil
memamerkan kepalan tangannya. Aku mengerutkan kening tidak mengerti. Kemudian
dia membalikkan kepalan tangannya itu. “Buka.”
Aku pun
membuka kepalan tangannya itu dan di sana rupanya ada satu permen.
“Buat Ibu,
ambil.” Aku tersenyum sembari terharu lalu diambillah permen yang ada di tangan
Uneng tersebut. Lalu si Kaka yang ada di sampingnya tak ingin kalah. Dia melakukan
hal yang sama seperti yang dilakukan adiknya. Aku pun disuruh untuk mengambil
permen yang ada di tangan si Kaka.
“Terima
kasih ya.” kataku sambil tersenyum bahagia. Kemudian aku kembali menuju
ruanganku dengan perasaan lega. Entah mengapa hal-hal yang tadinya kusut di
kepalaku kini mendadak rapih dan sudah terurai. Memangnya apa yang sudah
dilakukan kedua anak kecil tadi? Bukankah itu hal yang amat sederhana bukan?
Kemudian di hari
yang lain saat sepulang kerja rasanya aku ingin berteriak kencang, tiba-tiba
datang anak kecil yang baru saja membeli kopi sambil berlarian kecil. Wajahnya masih
penuh dengan bedak yang tak ditabur sempurna di wajahnya membuat aku terhibur. Aku
tersenyum sendiri. Mengingat ketika kecil setiap sore pasti selalu disuruh untuk
membeli kopi oleh Bapak. Setelah melihat pemandangan itu entah mengapa rasa
capek yang tadinya menggunung langsung lenyap seketika. Rupanya terkadang kita
lupa akan hal-hal yang terjadi di sekitar lantaran kita terlalu sibuk dengan
fikiran kita sendiri. Padahal banyak sekali hal-hal istimewa yang bisa kita
saksikan langsung di sekitaran kita. Entah itu saat kita berangkat kerja,
pulang kerja, ataupun saat bekerja.
Terima kasih
untuk hal-hal istimewa ini yang membuat aku kembali tersenyum dan sejenak bisa
melupakan keruwetan yang ada.
Love,
Ihat
0 comments