Sunday, October 13, 2024

I'm Thankful For...

Photo by Kelly


Hai diary online,

Sebelum minggu ini berakhir, ada banyak hal yang ingin aku sampaikan.

Pertama, aku sangat bersyukur bisa melewati hari sampai detik ini, itupun karena bantuan Allah juga. Meski kecemasan, ketakutan, dan juga kegelapan kadang masih menyelimuti. Walau pada faktanya, dunia gak seseram yang ada di bayangan fikiran kamu kok. 

Kedua, alhamdulillah, aku bersyukur karena semakin hari aku bisa mengenal diriku sendiri. Mulai tahu nih, kenapa perasaannya tiba-tiba kacau, kecewa, marah, merasa invisible dan pada saat diberi kepercayaan dengan begitu mudahnya ya perasaan aku switch gitu, jadi merasa utuh kembali. Merasa bahwa ya aku tuh helpful. Saat aku coba tanya diri aku pelan-pelan, coba flashback mungkin ada inner child aku yang terluka. Dan.. Ya, betul. Perasaan itu datang karena ternyata dari luka pengasuhan. 

Kemudian aku terus belajar, terus memupuk diri bahwa situasi apapun yang kamu hadapi saat ini; mau itu konflik pertemanan, tidak diandalkan lagi dalam hal pekerjaan, apa yang kamu inginkan ternyata gak bisa diwujudkan saat ini, kamu gagal dalam meraih impian, itu semua tidak mendefinisikan diri kamu kok. Bukan karena kamu gak dimintai tolong lantas kamu jadi useless. Enggak. Tenang ya. Don't take it personally. Setelah tahu sumber perasaan tidak mengenakan itu dari mana dan tahu cara menenangkannya, aku mulai terbiasa untuk mecoba tetap tenang saat menghadapi hal-hal yang memang tidak aku sukai. Tidak lagi buru-buru merasa kesal, kecewa, unseen meski ya belum bisa sepenuhnya plong tapi setidaknya aku sudah bisa menenangkan diriku sendiri setiap kali perasaan itu hadir atau saat anak kecil dalam diri ini butuh pengakuan dan pelukan. 

Lebih ringan kan? Makasih Ya Allah, sudah mengizinkan aku untuk terus mencari, mengenali diriku sendiri. Tanpa bantuan dan juga izinMu, pastinya aku masih terpuruk dan rentan untuk menyerah dan juga marah atas ujian dariMu. 

Ketiga, aku mau mengapresiasi diriku yang gak enakan ini. Karena seminggu kemarin aku mampu untuk menyampaikan apa yang sebenarnya aku rasakan, pendapat sendiri, mulai berani menyampaikan rutinitas aku meski agak was-was. Tapi pada akhirnya semua bisa dikomunikasikan juga kan? Termasuk menyampaikan pendapat yang dirasakan oleh diri sendiri pada saat rapat. Bangga banget sama keberanian kecil ini. Semoga besok-besok aku bisa tambah berani lagi untuk lebih mengedepankan kepentingan sendiri, jangan sampai mengalah terus dan akhirnya jadi people pleasure. Karena gak enakan, pada akhirnya waktu kita diinjak-injak, aktifitas kita jadi terbengkalai. Mungkin karena gak ada komunikasi, orang lain mikirnya kita se-flexible itu kan? Karena ya-ya mulu tiap dimintai untuk mengerjakan sesuatu hal. Hargai dan tepati janji dengan diri sendiri. Sampaikan dengan baik apa maunya kita atau kesibukan kita, sehingga orang lain tahu batasan kita. Semangat!

Keempat, aku bersyukur karena Sabtu kemarin diberi kesempatan untuk bisa olahraga pagi di lapangan Gasibu, diajak oleh sahabatku sendiri. Bersyukur karena bisa jalan-jalan di pagi hari mengelilingi lapangan Gasibu, bisa melihat orang lain yang sedang berolahraga juga, terus bisa masuk ke area halaman Gedung Sate karena emang lagi ada event juga di sana. Bersyukur karena pada saat kami berdua membeli bubur di pinggiran jalan lapangan Gasibu dan pada saat kita beli gerobaknya masih sepi pembeli,  alhamdulillah setelah kami makan di sana beberapa pembeli mulai berdatangan. Ditambah si Bapak penjualnya ramah dan baik. Bahkan pada saat kucing hitam datang, si Bapak memberikan tulang daging ayam ke si kucing itu. Sampai mikir pada aku lagi makan, hewan aja tuh rezekinya udah dijamin sama Allah. Masa manusia yang sama Allah dikasih akal, dikasih kemampuan untuk berikhtiar mencari rezeki, masih ragu dengan janji-Nya? Ya Allah, maafin aku yang kadang masih overthinking soal rezeki. Padahal rezeki kan bukan hanya uang aja. Kesehatan, kesempatan berbuat amal baik, bernafas, itu juga rezeki kan?

Kelima, di hari Sabtu itu juga aku alhamdulillah diberi kesempatan oleh Allah untuk bisa mengunjungi IDP Expo, ya Education Fair lah. Sebenarnya bingung ya mau pilih kampus mana, coba-coba aja tanya ini-itu dan ternyata betul, mau gak mau aku harus dobrak diri. Dobrak segala ketakutan dan mulai coba untuk apply. Yuk semangat terus untuk belajar bahasanya!  

Keenam, mm.. masih di hari Sabtu juga. Selesai mengunjungi pameran pendidikan itu aku langsung pergi menuju stasiun karena sore harinya aku ada agenda, diundang untuk hadir di acara Canadian Thanksgiving di Padalarang. Berkejaran dengan waktu sempat dagdigdug gak karuan, lari menuju loket karena waktu udah tinggal 2 menit lagi menuju pemberangkatan, eh ternyata keretanya ada di peron 3! Mau gak mau, aku harus jalan lagi melalui skybridge menuju peron 3. Seru sih, meski pada saat sampai di peron 3 hah-heh-hoh nafas tersegal-segal. Dan ternyata ya masih harus nunggu sekitar  3-4 menitan lah. Alhamdulillah, gak terlambat. Kemudian sampai juga di tempat yang dituju, masih harus join kegiatan PKGBI meski ya pada akhirnya aku left di tengah kelas. Berkumpul dengan teman-teman English Volunteers, dikasih kesempatan buat nyobain menu asal Canada. Bersyukur banget pokoknya. Sampai ketika jam pulang, karena menggunakan transportasi online, drivernya alhamdulillah baik, malah cerita soal kehidupan. Ya drivernya ngasih petuah, intinya jangan pernah takut perkara rezeki. Kan udah ada yang ngatur. Jleb sih. Relate sama dengan apa yang menjadi struggle aku saat ini. Hahahaaa.

Ditutup dengan panggilan tanpa rencana, dari teman beda negara, beda benua, dan beda jam tentunya. Kalau dia bilang good morning, tentu aku akan balas dengan good afternoon atau seringnya karena aku udah mau tidur, jadi ya good night. Terima kasih karena sudah menutup hari aku dengan gelak tawa bahagia. :)

Ternyata mensyukuri hal-hal kecil bisa bikin hati kita tentram ya dan malah mengundang banyak kebaikan. 

Sekian untuk cerita akhir pekan ini. Meski tak bisa dipungkiri, hati aku masih sedikit gelisah karena besok adalah Senin. But, that's ok. Everything will be smooth. :)


Cheers,

Ihat


Share:

Friday, October 11, 2024

Dear Allah

Photo by Anna Nekrashevich


Dear Allah,

Rasanya hidup ini sungguh melelahkan. Melelahkan karena betul hidup adalah medan perjuangan. 

Rasanya gelap sekali. Perasaan tak karuan. Sulit untuk menerima keadaan, ingin marah. Tapi kembali merenung sejenak, dari semua yang sudah diberiNya, pernahkah kamu berfikir bahwa ada sesuatu hal yang ingin disampaikan Allah kepadamu? Ada sesuatu hal yang Allah ingin ajarkan padamu? Kira-kira kalau kayak gitu, Allah sayang gak sama kamu?

Iya tahu prosesnya berat, capek, tak mengenakan. 

Sebentar...

Bukankah mendidik itu tidak menyenangkan ya? 

Bukankah dalam proses mendidik itu perlu kesabaran sehingga kita bisa dengan mudah menerima hikmah yang terselip di setiap pelajarannya?

Yuk, Allah lagi pengen deket sama kamu. Lagi sayang sama kamu. Allah pengen kamu lebih dekat lagi denganNya. Allah gak mau kamu lari ke tempat yang salah lagi yang bikin kamu kecewa berhari-hari. Ingat, Allah sayang banget sama kamu. Dia satu-satunya Dzat yang tidak akan pernah membuatmu kecewa.

Jadi berharaplah padaNya, kalaupun kamu ingin mencari solusi melalui diskusi cari orang yang bisa membawamu dekat kembali padaNya. Yang membukakan akalmu bahwa KuasaNya itu Maha Luas dan kamu hanya perlu bergantung serta berharap penuh padaNya.

Semangat ya.

Dunia hanya panggung sandiwara.

So, don't take it personally. You are not the center of universe. Keep in your track and believe: everything will be fine :) 

Ya Allah, don't leave me alone. Please, guide me to Your Jannah. 

Please teach me, how to love You, how to understand Your Kalam, and how to keep my mind positive in every situation that You've given me. 

I know that the dunya is temporary and the akhirah is eternal. Please, remind me that my truly home is You and I'll be back to you certainly. 

Allah, thank you for giving me the gorgeous life to live. I'm so thankful for that. And I wanna love you more :)

Love,
Ihat
Share:

Thursday, October 03, 2024

Don't Worry. Don't Think Too Much.

Photo by Cup of Couple

Dear you,

I wanted to take a moment to express that I'm filled with gratitude for you and the incredible influence you've had on my life. You've been a guiding light and I've admired your strength, your straightforward, and your wisdom for as long as I can remember. The way you carry yourself, with such grace and integrity, has been a quiet source of inspiration for me, and I’m endlessly thankful for the example you set. Your resilience, your abilty  to face challenges head-on, and the unwavering determination you bring to everything you do, I love it.

Thought I may nor say it often, please know that I am truly grateful for everything you've done. Your kindness, patience, and unwavering support have meant more than words can convey. You have a way of making myself feel seen, heard, and valued, and that’s a rare and precious gift.

As we continue on this journey, I pray that you are always under His protection. May He guide your steps, bless your efforts, and keep you safe wherever life leads you. And may all the dreams we’ve spoken of come true—those moments we’ve envisioned of living abroad, studying, experiencing new cultures, and creating a future that reflects our deepest hopes.

Thank you for being you—steadfast, kind, and wisdom. 

With gratitude,

Ihat


But I'm here to help and comfort you.

There is no need to think. Allah will find a solution for you as soon as possbile. Just trust in Allah and pray more.

Don't worry. Don't think too much

 

Share:
My photo
I'm a storyteller who could look back at my life and get a valuable story out of it. I'm trying to figure things out by writing. Welcome to my journey! Please hit me up ihatazmi@gmail.com