Monday, February 14, 2022

Katamu

Photo by cottonbro from Pexels


Katamu
Aku adalah jari manis yang kelak akan kau sematkan cincin sebagai pengikat
Katamu
Aku adalah hal yang akan selalu ditunggu dan didoakan agar bisa bertemu di dunia nyata
Katamu
Aku adalah yang mau sama-sama menemani dan juga menanti

Dulu
Iya itu katamu
Dulu

Katamu 
Aku adalah hal yang telah yang lalu
Katamu
Aku adalah hal yang telah usang dan usai
Katamu
Aku adalah bukan sosok yang harus diperjuangkan lagi

Katamu
Kini
Dan itulah yang sebenar-benarnya

Hingga akhirnya aku menyesali apa katamu dulu
Karena katamu dulu adalah basi, mengingkari, sekaligus mengkhianati

Dari aku yang selalu merasa tertipu kamu dan waktu,

De Ihat

Share:

Monday, January 31, 2022

Please More Grateful Start Now!

Photo by Ann on Unsplash

Lately, I don't know why I feel like I'm upset, I'm terrible, worried about anything that I don't know what is, feel let down and sometimes feel like I lost direction. Honestly, this feelings affect on my daily activities. I'm not excited for facing my days, I'm lazy to start the days, and in my mind I just wanna run away from this situation. 

I know, I can't be like this for a long time. Thus, I try to ask my self first. Why am I like this? Ihat, do you have any problems? Do you wanna something that can't be said? I cry instead of looking the answer. I shake my head because I don't know and I'm confused with my own self. 

Lastly, I try to talk with Allah. What's going on with me Allah? Is that something wrong with me Allah? And slowly I'm starting to get the answer. Have I not been less grateful to Allah so far? Did I not really accept what Allah has given to me? And that question makes me feel calm, so I realize that my problem is I truly less grateful to Allah. 

Flashback to yesterday, without realizing I always compared my life with the others' life. Of course I knew about them from social media. When I saw my friends' status I felt I was envy. They got to continue their study especially in Master degree, they're getting married soon,  they have bornt baby, or they got the what fun a job. What they shared on social media looked more beautiful than my life. 

I was wondering with my self. Why is my life like this? I must work 24 hours in boarding school that sometimes makes me feel bored. I must save my money for my future because I cannot ask for it to my parents. And also, I asked to my self, why am I still single? Am I not enough pretty? 

My ego answered such as like I should get a job nine to five so I have a me time more. I should have started registering myself to continue my school. I should take a course. I should have a minimal fiance. 

Can you see that if I keep looking at other people's life, my life looks pathetic doesn't it? And after I found my problems I directly istighfar, with say "Astaghfirullah hal'adzziim". I shouldn't do this more. I should more grateful to Allah. Allah gave me what I need not I want. Comparing my life with other just made me tired, denying the blessings that Allah has given to me.😭 Whereas my sholat is not necessarily true, not necessarily khusyuk. Who am I who dares to deny His blessings? 

Astaghfirullah hal'adziim aladzi laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum wa atuubu ilaiih.

It could be that my current life is the dream of many people out there or if I get what I want now,  I will be far away from Allah. Thus Allah take cares of me with blessing my life like what I have now. 

Start from today I must train my self to always grateful what Allah bless for me such as:

1. I say "alhamdulillah wa syukurillah" when I start the day.
2. Remember that your life now is a people's dream out there so no matter what happens please grateful it.
3. Stop to scroll social media if not necessary.
4. Reading the Al-Qur'an or a book that makes me more thankful to Allah SWT.

May Allah always guide us to His path. Aamiin


Love,


Share:

Sunday, January 23, 2022

Dikasih Waktu Buat Balik Lagi Ke Zaman SMA?!

Photo by THIS IS ZUN from Pexels


Bismillahirrahmanirrahiim

Mari berandai-andai…

The question is what did you do if you could turn back your time when you at Senior High School?

Hmm kalau dalam grammar ini termasuk dalam contoh conditional sentences type 2. Artinya impossible hihii. Tapi gak apa-apa sih, cuma mau lihat diri saya di masa lalu oleh saya yang sedang berada di masa kini.

Well, kata orang masa SMA itu adalah masa yang paling indah. Ya bisa dibilang gitu sih. Meski kenyatannya masa pahitnya juga dapet hahaa. Nah kalau emang dikasih kesempatan buat turn back ke masa itu maka jawabannya saya exactly, I would reset about everything that has happened. Hahaaa gak mungkin banget! Lol!

1. Belajar lebih dimaksimalkan

Seandainya saya bisa balik lagi ke bangku SMA tentu hal pertama yang ingin saya perbaiki adalah usaha saya dalam belajar. Meski iya dulu juga saya rajin belajar tapi rasanya kurang maksimal aja. Apalagi dipelajaran tertentu saya suka tidur. Ya Allah forgive me. Ngerasa dosa banget kalau inget ini sekarang. Ilmunya jadi gak dapet karena tidur di kelas atau enggak gak merhatiin guru atau paling oarah seolah-olah merhatiin tapi fikiran lagi melayang ke mana gitu. Kadang suka nyesel aja kenapa dulu gak mati-matian belajar kayak Kang Sol A di drakor Law School. Hehee. Tapi ya mau gimana lagi saya cuma bisa ceritain ini ke anak-anak asuh saya biar gak nyesel kayak saya atau ke adik saya.

2. Stop for loving someone who never love yourself

Ha! Ini memang kebodohan saya selama masa SMA. Uhh kalau aja bisa dikembalikan lagi waktu, saya mau langsung cabut perasaan saya itu dan lebih memilih untuk fokus mencintai diri saya sendiri. Saya sadar diri saya amat berharga dari pada perasaan bodoh itu. Tapi ya mau gimana lagi. Mungkin itu adalah salah satu fase kehidupan yang harus saya jalani. Meski menyakitkan pada saat itu, tapi saat ini kalau difikir-fikir lucu juga dan kadang bilang ke diri sendiri kok saya waktu itu mau ya dibego-begoin sama kelakuan dia? Tau gitu udah saya jauhin bahkan gak akan saya ladenin dari pada ujung-ujungnya cuma bikin saya jatuh sendirian.

3. Ambil kerja part time

Satu lagi yang saya sesalkan kenapa gak dari dulu saya mulai. Yap soal kerja! Meski pas zaman sekolah saya dulu saya suka berjualan dan di awal kelas 12 saya mulai mengajar kadang ya kalau liat dari kaca mata sekarang kenapa gak dimulai dari pas kelas X? Ya kerja apa kek yang emang bisa part time. Entah itu jadi kasir, penyiar radio, biar banyak pengalaman aja gitu. Tapi ya dulu gak mikir ke sana sih, Mikirnya cuma fokus buat sekolah aja belum ngerti duit. Heheee.

Semua yang saya tulis ini emang udah mustahil terjadi tapi setidaknya hal-hal yang menurut saya ini berharga sekali bisa saya sampaikan ke adik-adik saya, ke anak-anak asuh saya, atau mungkin ke anak saya sendiri nanti biar mereka bisa ambil hikmah dari pengalaman saya. Berharap mereka lebih baik dari saya dan enggak nyesel kayak saya sekarang. Saya yakin kok orang akan lebih tertarik untuk mendengarkan cerita apalagi ceritanya based on experience/true story ketimbang dinasehatin.

Cheers,



Share:
My photo
I'm a storyteller who could look back at my life and get a valuable story out of it. I'm trying to figure things out by writing. Welcome to my journey! Please hit me up ihatazmi@gmail.com