Photo by Ylanite Koppens |
Di tengah upaya untuk menyembuhkan dan mencintai diri sendiri selalu dan pasti selalu ada kerikil yang ikut turut serta mewarnai proses perjalanan ini.
Dari mulai cerita yang membuatmu cemburu untuk berada di posisinya.
Cerita yang kadang membuatmu kembali merasa kecil dan tak berarti.
Membuatmu kembali ingin menyalahkan diri sendiri.
Tapi...
Haruskah kamu kembali ke titik terendahmu lagi?
Mungkin kamu masih diuji dengan hal yang sama, tapi setidaknya kamu sudah mulai bisa menyikapinya dengan baik saat ini.
Tidak apa-apa.
Tidak apa-apa kalau kamu belum bisa menyikapinya dengan sangat baik.
Apa yang sudah kamu lakukan sampai sejauh ini, aku bangga dengan prosesmu.
Aku bangga dengan upaya yang sudah kamu lakukan untuk tidak lagi menyalahkan diri sendiri, tidak lagi menahan orang yang memang ingin pergi dari hidupmu.
Kamu hebat!
Meski dalam hati ada rasa cemburu melihat ataupun mendengar cerita orang lain, ketahuilah. Kamu tidak sepenuhnya tahu tentang apa yang terjadi pada mereka. Bisa jadi hal yang mereka dapat saat ini, mereka harus membayarnya dengan menyerahkan hal lain yang kamupun belum tentu sanggup untuk bisa menerimanya.
Gak apa-apa. Gak harus buru-buru kok. Lagian mau ke mana sih?
Makasih ya karena di detik ini kamu sudah bisa lebih bijak dalam menghadapi rintangan hidup.
Kamu gak perlu jealous sama kehidupan orang lain.
Fokus sama hidup kamu sendiri.
Syukuri yang ada, perbaiki kesalahan yang pernah dibuat, lakukan yang terbaik, setelah itu serahkan segala urusan pada Sang Pencipta.
Janji. Senyum ya :)
Jangan gantungkan rasa bahagia kamu kepada orang lain, tapi ciptakan rasa bahagiamu itu oleh dirimu sendiri.
Dear myself,
I'm so proud of you.
I love you :)
with love,
Ihat