Jangan Pernah Berhenti

Photo by alexandre saraiva carniato

Minggu ini rasanya masih menjadi minggu yang berat bagiku. Perasaanku kembali naik.  Aku malas beraktiftas, sering melamun bahkan terkadang lupa dengan apa yang akan aku kerjakan atau yang sudah aku kerjakan detik itu juga. Diam sedikit sudah bengong. Tidur tidak nyenyak. Sudah beberapa hari aku terbangun di tengah malam dan sulit kembali untuk memejamkan mata. Atau aku akan kesulitan untuk tidur sampai tengah malam dengan kondisi mata yang masih terjaga. Meski mataku terpejam, fikiranku tetap riuh berisik dan tidak berhenti mondar-mandir ke sana kemari. 

Selain itu, tak jarang aku menangis tanpa sebab setiap malam selama seminggu kebelakang ini. Lucunya lagi, saat minggu lalu aku mengajak diriku sendiri untuk jalan-jalan sebentar dengan naik bandros yang ada malah aku banyak bengong sepanjang jalan. Aku benar-benar tidak menikmati perjalananku di minggu lalu. Dan anehnya lagi justru aku sangat menikmati waktu liburku untuk tidak bertemu banyak orang, mengurung diri di kamar, mematikan ponsel, dan tidur seharian. 

Sungguh, saat tak mengetahui perasaan ini kenapa dan mengapa rasanya capek ya. Perasaan bingung dan sering berubah-rubah inilah yang mendominasiku kembali selama kurang lebih dua minggu kebelakang ini. Aku tahu menjadi dewasa tidak bisa seperti saat kamu kecil bisa berhenti sejenak bermain atau sekolah. Sudah dewasa ya mau seberantakan apapun diri kamu di dalam, kerja ya tetep harus kerja. Pasang muka baik-baik aja, walau jauh dalam hati kamu sudah ingin menyerah. 

Aku tahu, aku faham. Fase ini sangat sulit sekali untuk bisa aku lalui. Tapi di tengah-tengah kesulitan ini, aku hanya yakin bahwa Allah tetap ada di sampingku, tetap menemaniku, tetap menjagaku, membimbingku agar aku tetap berjalan melewati semua ujian perasaan ini. Aku bersyukur karena aku sudah bisa melawan perasaan untuk menyakiti diri sendiri. Bersyukur karena orang tuaku sangat memahami kondisiku di saat aku sering menghubungi mereka. 

Aku cuma mau bilang sama diri aku sendiri.

Hai,

Makasih ya udah mau bertahan sejauh ini. Tahu, ini berat banget dan kamu benar-benar sedang merasakan masa kegelapan dalam hidupmu. Gak apa-apa. Semuanya gak akan lama, semuanya akan berakhir. Percaya aja ya kamu akan baik-baik aja kok dan kamu akan menjadi semakin kuat juga tangguh setelah melewati perjalanan ini. 

Kalau mau nangis, nangis aja. Jangan ditahan. Sampaikan dan terima perasaan yang kamu rasakan saat ini. Kamu hebat. Kamu kuat. 

Tetep berjalan ya, jangan pernah berhenti. Titip. Jangan menyakiti diri sendiri, karena siapa lagi yang mau menemani kalau bukan diri sendiri. 


Love,

Ihat

Share:

0 Comments

Follow Me