Membaca Kembali Isi Surat
Photo by Andrew Dunstan on Unsplash |
Malam ini
entah kenapa perasaan aku sendu. Entah mungkin rindu atau bagaimana yang jelas
setelah melihat memori-memori beberapa tahun belakang. Tersenyum, tertawa,
menitikkan air mata begitu satu persatu foto-foto itu muncul di layar laptop.
Aku tahu waktu yang telah hilang tak akan pernah bisa kembali. Mungkin dengan
seperti ini salah satu caranya agar bisa kembali mengingatnya. Mustahil kan
untuk bisa kembali ke masa lalu dengan menggunakan mesin waktu seperti Nobita
yang meminta bantuan kepada Doraemon?
Hal yang
paling menyesakkan sampai saat ini adalah surat ucapan kelulusan atas wisudaku
satu tahun yang lalu yang ditulis oleh anak-anaku, FULATION. Surat yang ku baca
untuk pertama kalinya pada malam hari setelah siangnya acara wisuda dan saat
itu perasaanku meledak. Aku menangis tersedu-sedu. Hinga barusan, saat aku tak
sengaja menemukannya kemudian kembali membacanya rasanya masih sama; masih meneteskan
air mata. Terima kasih sudah mau direpotkan dan diajak kerja sama. Aku gak tahu lagi
harus berkata apa karena tak ada yang bisa menggantikan kalian.
Semoga urusan-urusan kalian dipermudah ya anak-anak. Mari sama-sama kembali lagi berjuang walau tak lagi bergandengan tangan. Mari sama-sama berdoa meski jarak yang memisahkan. Mohon maaf atas segala khilaf yang pernah dilakukan. Terima kasih untuk suratnya yang membuatku kembali percaya diri untuk terus berjuang!
Tonight let me share about the letter from my students.
Love,
Ihat
0 Comments